Sunday, 2 September 2012
Densus 88 tangkap Bayu, ayah mertua babak belur ikut dipukuli
Aksi represif aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror saat menangkap
terduga teroris Bayu Setiono di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (31/8)
malam, disayangkan keluarga. Pasalnya, ayah mertua Bayu yang sudah
lanjut usia ikut babak belur dipukuli aparat.
Wiji Siswo Suwito, ayah mertua Bayu, seperti dikutip dari detikmuslim.com,
tergolek tak berdaya. Ia menderita serius di bagian mata dan sebagian
muka. Pria berusia 65 tahun ini dianggap melawan aparat saat aparat
Densus 88 menggerebek rumahnya di Dusun Tempel, Desa Bulurejo, Kecamatan
Gondangrejo.
Akibatnya, pukulan bertubi-tubi mendarat di muka kakek berusia lanjut
ini. Tidak hanya itu, pintu kamar dirusak dengan palu besar. Tangannya
diborgol dengan lakban. Ada jaitan dibawah mata.
Menurut Istrinya Setyoini, 2 Hp Bayu dan 1 HP nya dirampas Densus
88, Kendaraan dibawa. Tidak ada surat penangkapan maupun surat
penyitaan'
Menurut Sekjen LUIS Yusuf Yuparno ketika menerima ayah Bayu di
Sekretariat LUIS, apa yang dilakukan Densus 88 sudah diluar prosedur.
Sementara itu menurut Humas LUIS Endro Sudarsono, berpendapat bahwa
Mabes Polri terlalu cepat mengkaitkan Bayu dengan Kejadian penembakan di
Pospam Gemblegan, Peledakan di Gladag maupun Penembakan di Singosaran.
"Ada yang aneh dan Janggal, dengan menembak mati F dan M di jalan
Veteran Tipes Serengan Polri justru sulit membuktikan bahwa Bayu adalah
pelaku dari kasus teror di Solo," kata Dia.
Seperti diketahui, Densus 88 meringkus pengendara motor di Jl.Veteran
Tipes, Serengan, Solo, Jawa Tengah, karena diduga terlibat dalam aksi
penembakan dan pelemparan granat di Pos Polisi. Dalam penangkapan
tersebut terjadi baku tembak yang menyebabkan dua pengendara motor gugur
dan seorang personel Densus 88 mati terkena tembakan.
sumber : arrahmah
Labels:
katanya profesional??
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment