Thursday 6 September 2012

Teliti Masa Iddah yang dijelaskan dalam Al-Quran, Pemimpin Yahudi Masuk Islam

AWALNYA rumor seorang pemimpin Yahudi di Amerika Serikat masuk Islam, hanya beredar ramai melalui BlackBerry Messenger (BBM). Ada yang percaya, ada yang ragu lalu mempertanyakan kebenaran info
rmasi tersebut dengan cara browsing di internet.
 

Dan, hasilnya Robert Guilhem adalah benar menyatakan syahadat tauhid dan syahadat shalawat. Asyhadu’ Allah illaha illahu, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.

Robert adalah pakar genetika dan pemimpin yahudi di Albert Einstein College di Amerika Serikat sana. Ia menyatakan dengan tegas soal keislamannya dengan mengucap syahadat tadi.

Ia menyatakan masuk Islam setelah kagum dengan ayat-ayat AlQur’an tentang ketentuan masa iddah bagi wanita muslimah yang ditetapkan selama tiga bulan. Massa iddah merupakan massa tunggu perempuan selama tiga bulan, selama proses dicerai suaminya.

Seperti dikutip dari societyberty.com, hasil penelitian yang dilakukan Robert Guilhem menunjukkan, massa iddah wanita sesuai dengan ayat-ayat yang tercantum di Alqur’an.

Hasil studi itu menyimpulkan bahwa hubungan intim suami istri menyebabkan laki-laki meninggalkan rekam sidik khususnya pada perempuan.

Dia mengatakan jika pasangan suami istri (pasutri) tidak melakukan hubungan suami-isteri, maka tanda itu secara perlahan-lahan akan hilang antara 25 sampai 30%.

Guilhem menambahkan, tanda tersebut akan hilang secara keseluruhan setelah tiga bulan berlalu. Setelah itu, perempuan yang dicerai suaminya akan siap menerima sidik rekam khusus laki-laki lainnya setelah masa tiga bulan tadi.

Bukti empiris ini mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian secara serius. Ia juga melakukan pembuktian lain di sebuah perkampungan Muslim Afrika di Amerika.
Dalam studi itu, ia menemukan setiap wanita di sana hanya mengandung sidik khusus dari pasangan sah mereka saja.

Penelitian serupa dilakukan Guilhem di perkampungan nonmuslim Amerika. Hasil penelitian di perkampungan ini membuktikan wanita nonmuslim di sana, yang hamil memiliki jejak sidik rekam dua hingga tiga orang laki-laki.

Hasil penelitian Guilhem ini memberi hidayah kepada dia, bahwa wanita-wanita nonmuslim diduga kuat melakukan hubungan intim selain pernikahannya yang sah.

Sang pakar juga melakukan penelitian kepada istrinya sendiri. Hasilnya menunjukkan, sang istri ternyata memiliki tiga rekam sidik laki-laki alias istrinya berselingkuh. Dari penelitian terhadap istrinya ini, Guilhem berkesimpulan bahwa hanya satu dari tiga anaknya yang berasal dari dirinya.

Setelah penelitian-penelitian tersebut, ia akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Ia meyakini hanya Islam-lah yang menjaga martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan sosial. Ia yakin bahwa perempuan muslimah adalah yang paling bersih di muka bumi ini
 
sumber : republika

No comments:

Post a Comment