Sunday, 17 June 2012
Waspada, imunisasi dan vaksinasi adalah Strategi Amerika Serikat Untuk Melemahkan Bangsa Indonesia
Hal ini diungkapkan oleh Jerry D. Gray, mantan anggota militer Angkatan Udara AS, dia cukup konsisten untuk terus menelanjangi kejahatan AS.
Jerry aktif menuangkan analisis terkait kejahatan AS, melalui seminar,
diskusi ataupun tulisan-tulisan kritis. Berikut ini adalah beberapa yang diceritakannya
Agar
bisa menguasai Indonesia dan bahkan dunia, AS berupaya untuk melemahkan
Indonesia. Salah satunya adalah dengan merusak kesehatan bangsa
Indonesia. Secara sistematis, upaya pelemahan itu dilakukan dengan cara
yang halus dan kasar. Secara sistematis dengan bantuan promosi dan
publikasi media, rakyat Indonesia dicokol dengan obat-obatan, vaksin,
imunisasi dan makanan yang sebenarnya membahayakan kesehatan.
Bagi saya, program imunisasi dan vaksinasi adalah kejahatan luar biasa yang dilakukan WHO. Indonesia telah menjadi korban konspirasi AS dan WHO ini. Terungkap fakta bahwa negara Kuba menjadi negara paling sehat di dunia karena menolak program imunisasi WHO.
Berdasarkan fakta, 95 persen penduduk Jakarta dan sekitarnya telah mendapatkan vaksin cacar, tetapi faktanya, ribuan penduduk Jakarta terkena cacar. Sekitar 90 persen vaksin ataupun obat di apotik tidak menyembuhkan. Semuanya berorientasi bisnis dan bahkan merupakan bagian dari upaya population control.
Promosi anti biotik cukup gencar, padahal sekitar 85 persen pasien di rumah sakit tidak perlu antibiotik. Pada 2009, industri farmasi di AS berhasil menjual antibiotik lebih dari 1500 ton anti biotik, dengan total keuntungan di atas US$ 247 miliar.
Selain vaksin, dalam industri makanan ada kejahatan industri yang merusak kesehatan manusia. Zat-zat berbahaya seperti vetsin dan pemanis buatan aspartam, digunakan oleh produsen makanan dan minuman, dan bahkan obat-obatan
Bagi saya, program imunisasi dan vaksinasi adalah kejahatan luar biasa yang dilakukan WHO. Indonesia telah menjadi korban konspirasi AS dan WHO ini. Terungkap fakta bahwa negara Kuba menjadi negara paling sehat di dunia karena menolak program imunisasi WHO.
Berdasarkan fakta, 95 persen penduduk Jakarta dan sekitarnya telah mendapatkan vaksin cacar, tetapi faktanya, ribuan penduduk Jakarta terkena cacar. Sekitar 90 persen vaksin ataupun obat di apotik tidak menyembuhkan. Semuanya berorientasi bisnis dan bahkan merupakan bagian dari upaya population control.
Promosi anti biotik cukup gencar, padahal sekitar 85 persen pasien di rumah sakit tidak perlu antibiotik. Pada 2009, industri farmasi di AS berhasil menjual antibiotik lebih dari 1500 ton anti biotik, dengan total keuntungan di atas US$ 247 miliar.
Selain vaksin, dalam industri makanan ada kejahatan industri yang merusak kesehatan manusia. Zat-zat berbahaya seperti vetsin dan pemanis buatan aspartam, digunakan oleh produsen makanan dan minuman, dan bahkan obat-obatan
sumber : garudamiliter.blogspot
Labels:
dosa-dosa AS dan Israel,
kesehatan,
news
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment