Wednesday, 23 May 2012
Sejak tragedi penghancuran WTC AS yang ternyata didalangi Israel, Islam semakin Berkembang Pesat
Sejak peristiwa runtuhnya WTC milik negara Amerika, yang pada awal-awalnya opini dunia digiring bahwa yang melakukannya adalah teroris, pada akhirnya pelan tapi pasti satu-satu kejanggalan serta beberapa fakta baru yang menunjukkan Israelah dalang sebenarnya. Berikut ini fakta-fakta yang terungkap :
Serangan terhadap gedung WTC di kota New York telah 10 tahun
berlalu. Namun , peristiwa 11 September 2001 (911) masih berdampak
hingga kini dan mungkin beberapa tahun ke depan. Pasalnya 911 menjadi
dasar bagi AS untuk melancarkan perang globalnya, Global War on
terorists (GWOT) , perang melawan terorisme. Tidak lama setelah tragedi
WTC, Goerge W. Bush mengultimatum dunia :either you are with us or with terorist .
Dunia dihadapkan ‘hanya’ pada dua pilihan ‘ikut AS’ atau masuk dalam
kubu teroris yang artinya siap untuk digempur sang Polisi Dunia.
Sejak
gendrang perang itu dikobarkan Bush yang ia sebut sebagai ‘Crusade’
(perang salib) korbanpun mulai berjatuhan dan terus bertambah hingga
kini. Dan ironisnya, target perang AS sangat focus; umat Islam dan
negeri Islam. Atas dasar perang melawan terorisme AS menyerbu
Afghanistan dan Irak. Ratusan ribu rakyat sipil terbunuh. Di Irak saja
hampir 1 juta orang terbunuh. Afghnistan tidak jauh beda. Serangan
Amerika telah membunuh lebih dari 3000 muslim .
Umat Islam pun
menjadi sasaran perang. Kalau nama anda berbau ‘arab’ berbau Islam,
siap saja menghadapi berbagai kesulitan di negara-negara Barat, mulai
dari masuk Bandara hingga diskriminasi dalam pekerjaan. Tidak hanya itu ,
sebagian besar kelompok yang dimasukkan dalam terorisme adalah kelompok
Islam.
Namun, perang melawan terorisme ala AS ini mulai
banyak dipertanyakan legitimasinya. Justru pertanyaaan yang maling
mendasar adalah peristiwa 911 yang dijadikan alasan oleh AS dalam
GWOT-nya. Sebab banyak misteri disekitar 911. What really happened (apa
sebenarnya yang terjadi) ? Berbagai tulisan, talk show , sampai film
bermunculan mempertanyakan siapa sebenarnya pelaku 911.
Washington
Post yang membuat serial 10 Days in September: Inside the War Cabinet
mulai Ahad (27/01/02) dan Vision TV Kanada lewat program Insight
MediaFile. Lewat siaran yang ditayangkan Vision TV Senin (28/01/02),
Barrie Zwicker, kritikus media di Kanada, antara lain berkomentar bahwa
CIA, Pentagon, dan Gedung Putih boleh jadi terlibat dalam aksi teror 11
September 2001 yang telah meruntuhkan Gedung World Trade Center (WTC)
dan merusak Pentagon.
Di awal kupasannya, Barrie Zwicker
menyatakan keprihatinannya, mengapa tidak ada media yang mempertanyakan
secara kritis tentang apa yang sebenarnya terjadi pada 11 September itu.
Zwicker mempertanyakan mengapa sekian lama tak ada reaksi? Mengapa
pesawat tempur dan kuadron udara tidak melakukan operasi intersepsi
untuk menghadang aksi pembajakan? Mengapa Pentagon diam untuk masa
sekian lama? Dalam buku The Cell Inside 9/11 Plot, And Why the FBI and
CIA Failed to Stop It (2002), diungkap bagaimana peringatan dini yang
banyak disampaikan oleh sejumlah pihak diabaikan oleh Gedung Putih.
Era
Muslim (26/06/2006) melaporkan bahwa pada bulan Juni 2006, sekitar
1.200 orang berkumpul di sebuah hotel di Los Angeles sepanjang akhir
pekan kemarin. Mereka mengenakan T-Shirt bertuliskan ‘What Really
Happened?’ sebuah pertanyaan yang ditujukan untuk peristiwa 11
September. Mereka yang hadir dalam pertemuan itu berasal dari berbagai
kalangan, mulai dari ahli fisika, ahli filsafat dan pakar terorisme yang
secara terbuka mencela dan tidak percaya terhadap keterangan versi
pemerintah tentang peristiwa 11 September. Dalam pertemuan tersebut,
diputar DVD berjudul ’9/11; The Great Illusion.’
Oleh
sejumlah kritikus teori-teori yang hanya muncul di media-media terbatas
baik internet, talk-show radio dan pers-pers alternatif ini, dicemooh,
dianggap liar dan berlebihan. Namun polling pendapat yang dilakukan
Zogby pada tahun 2004 mengindikasikan bahwa 49 persen mereka yang
tinggal di New York meyakini bahwa para pemimpin AS sebenarnya sudah
mengetahui rencana serangan itu dan gagal melakukan tindak pencegahan.
Siapa yang diuntungkan ?
Berbagai
fakta-fakta konspirasi sudah di buat. Perdebatan tentang siapa dalang
911 pun masih terus bergulir. Mungkin pertanyaan sederhana siapa yang
paling diuntungkan dengan peristiwa ini, bisa menjadi petunjuk. Tentu
saja harus disesalkan jatuhnya sekitar 3000 korban jiwa dalam serangan
WTC, namun dilihat dari siapa yang paling diuntungkan dalam 911 ini,
tampaknya AS. Tidak sedikit yang menyamakan serangan 911 ini dengan
serangan Pearl Harbour yang menjadi alasan bagi AS untuk terlibat dalam
perang dunia ke II. Sementaran 911 menjadi alasan bagi AS untuk
mengobarkan perang melawan terorisme.
Pendapat ini bahkan
muncul dari kalangan militer AS sendiri. Koran Tempo (6/06/2002)
memberitakan Letnan Kolonel Steve Butler diskors dari tugasnya karena
mengkritik Presiden George W. Bush, panglima tertinggi angkatan
bersenjata AS,secara terbuka di koran Monterey County Herald. Menurut
dia, Bush sengaja membiarkan terjadinya serangan 11 September 2001. Ia
berpikir, Bush membutuhkan serangan itu sebagai pembenaran proyek perang
terhadap teroris.“Tentu saja Bush tahu tentang serangan terhadap
Amerika yang akan terjadi. Dia tidak memberikan peringatan kepada rakyat
Amerika karena ia membutuhkan tindakan terorisme ini. Ayahnya memiliki
Saddam dan dia membutuhkan Usamah,” tulis Butler dalam suratnya.
Bukti
bahwa perang ini adalah untuk kepentingan AS sendiri tampak dari
banyaknya kebohongan yang dilakukan pemerintah Bush. Eramuslim
(11/9/2006) melaporkan Dalam rangka peringatan lima tahun serangan 11
September, Kongres Amerika mengeluarkan laporan yang menyanggah
klaim-klaim yang digunakan pemerintah Bush tentang hubungan antara
mantan Presiden Irak Sadam Husain dengan aksi serangan tersebut, yang
dijadikan dalih oleh Bush untuk melakukan agresi militer ke Irak.Laporan
Kongres AS, selain menyanggah penegasan-penegasan terkait dengan
kemampuan pemerintah Irak saat itu terhadap produksi senjata pemusnah
massal, juga membantah semua penegasan terkait dengan kesimpulan dinas
intelijen pemerintah Bush mengenai Irak tahun 2002.
Menurut
laporan ini, pemerintah Irak saat itu tidak mungkin mengembangkan
program nuklir dan juga tidak mungkin membangun laboratorium bergerak
(mobile) untuk pengembangan senjara biologi. Laporan ini menilai
informasi-informasi yang diberikan oleh kelompok oposisi Irak
“al-muktamar al-wathani al-Iraqi” yang dipimpin Ahmad Shalabi adalah
sebuah kesalahan besar.Alat Intervensi Memang perang ini kemudian
menjadi alat intervensi bahkan pendudukan AS terhadap negara lain.
Atas
perang melawan terorisme AS menyerbu Afghanistan dan Irak. Negara ini
juga menggunakan dalih teroris untuk menekan kelompok atau negara yang
tidak sejalan dengan kepentingannya. Iran, Korea Utara, Suria, Libya
yang cenderung bersebrangan dengan AS diberi julukan poros setan yang
melindungi terorisme. Hamas dituduh teroris karena menentang kebijakan
AS di Palestina. Berbagai bentuk kerjasamapun dilakukan oleh AS dengan
negara-negara lain atas nama perang melawan terorisme.
Ujung
dari intervensi AS tentu saja kepentingan ekonomi . Dengan menduduki
Irak, AS meraih keuntungan dari minyak Irak yang dieksploitasi tanpa
diketahui jumlahnya. Bukti atas dugaan bahwa minyak merupakan salah satu
faktor terpenting nampak sejak awal invasi. James A. Paul dari Global
Policy Forum menyatakan ” AS-Inggris menginvasi Irak pada 20 Maret 2003,
dan dengan cepat menata ulang ladang dan sumur minyak.
Saat
pasukan koalisi memasuki Baghdad, mereka membuat lingkaran protektif di
sekeliling kementerian minyak, dan membiarkan institusi lainnya tak
terjaga, membiarkan penduduk dan pembakara kantor kementerian lainnya,
rumah sakit, dan lembaga-lembaga kultural”.
Dalam laporan
yang dibuat Baker-Hamilton pada 2006 dinyatakan bahwa peraturan
perminyakan yang baru sangat diperlukan demi investasi asing di Irak.
Hasilnya adalah PSA (Product Service Agreement-kesepakatan layanan
produksi), yang pada dasarnya merupakan lisensi untuk perampokan. Lewat
peraturan perminyakan baru yang dikeluarkan pada februari 2007 ,
perusahaan asing dibolehkan memiliki kontrak jangka panjang dan membuat
payung hukum untuk melindunginya. Cadangan minyak Irak kemudian akan
digarap oleh perusahaan multinasional berdasarkan kontrak yang berlaku
selama 30 tahun.
Ironisnya, perusahaan multinasional
tersebut tidak dapat dituntut ke pengadilan berdasarkan hukum Irak
kalau terjadi sengketa atau dibawa ke Badan Pemeriksa Keuangan. Tidak
heran jika Hasan Jumat Awwad al Asadi pemimpin serikat pekerja minyak
Irak, mengatakan : ’ Sejarah tidak akan pernah memaafkan mereka yang
telah mempermainkan kesejahteraan dan takdir rakyat”.
Stigmatisasi
Negatif Islam Kepentingan lain dalam perang melawan terorisme adalah
menjadi media untuk melakukan stigmatisasi negatif Islam. Ajaran Islam
yang bertentangan dengan kepentingan penjajahan Barat seperti penerapan
syariah Islam oleh negara dan perintah jihad dikaitkan sebagai ide para
teroris.
Kelompok-kelompok jihad yang pada dasarnya
melakukan perlawanan terhadap penjajahan AS , Inggris dan Israel dituduh
sebagai kelompok terorisme. dalam pidato Bush Kamis (6/10/2005) di
depan undangan National Endowment of Democracy dan di hadapan The Ronald
Reagan Presidential Library dalam kesempatan lain. Untuk pertama
kalinya, Bush menyebutkan secara jelas ideologi Islam di balik aksi-aksi
terorisme dunia internasional yang menjadi musuh nyata Amerika Serikat
saat ini. Selama ini penyebutan Islam sangat dihindari oleh Bush saat
berbicara tentang terorisme. Namun, dalam pidato Bush kemarin, kata-kata
Islam sangat jelas dia ucapkan. Tentu saja dengan tambahan kata
‘radikal’, ‘fasis’, ‘jihad’.
Bush juga menyebutkan tujuan
dari ideologi Islam ini, yakni mendirikan pemerintahan Islam global yang
disebut oleh Bush dengan istilah ‘Imperium Islam’ dari Maroko sampai
Indonesia, yang akan menyatukan umat Islam di seluruh dunia dan
menggantikan pemerintahan moderat di negeri-negeri Islam. Pidato Bush
ini mengarah pada institusi politik Islam—Khilafah Islam—yang memang
bersifat global dan menjadikan hukum Islam sebagai sumber hukumnya.
Pidato
Bush semakin memberikan gambaran yang jelas kepada umat Islam, bahwa
target sebenarnya dari perang melawan terorisme adalah Islam dan umat
Islam. Karena itu, dalam pidatonya di atas, Bush banyak melakukan
kebohongan dan propaganda jahat terhadap ideologi Islam, Khilafah
Islam, dan jihad.
Masalah Sebenarnya
Banyak
pihak yang sudah mengungkapkan yang saat sekarang ini terjadi lebih
merupakan reaksi perlawanan terhadap penindasan dan dominasi AS di dunia
internasional, terutama Dunia Islam. Roger Garaudi, salah seorang
intelektual Barat yang dikenal kritis, melihat faktor utama pendorong
munculnya fundamentalisme Islam adalah kolonialisme Barat, dekedansi
Barat, dan munculnya fundamentalisme Zionis Israel. Pendudukan Israel di
Palestina sebagai faktor penyebab juga diungkap oleh Yvonne Haddad,
Profesor Sejarah Islam Universitas Massachusetts.
Kondisi
ini diperparah dengan kebijakan Bush Junior yang terkesan sangat
merugikan kaum Muslim. Invasi dan pendudukan AS ke Afganistan dan Irak
tentu saja sangat menyakitkan kaum Muslim. Apalagi serangan itu
dilandasi oleh kebohongan tentang senjata pemusnah massal Irak yang
belum terbukti ada hingga kini. Tidak mengherankan kalau saat ini,
serangan terhadap pasukan AS di Irak semakin sering terjadi. Tentu saja
bukan hanya oleh kelompok loyalis Saddam, tetapi juga oleh banyak
kelompok Islam yang menentang penjajahan AS di Irak.
Akar
terorisme ini yang sering atau sengaja dilupakan oleh AS dan sekutunya.
Bisa disebut, selama masalah penjajahan negeri Islam ini tidak
diselesaikan, sampai kapan pun perlawanan terhadap AS, termasuk dalam
bentuk kekerasan, akan terus terjadi. Oleh karena itu, kalau dunia
memang sungguh-sungguh ingin menghentikan tindakan kekerasan AS harus
menghentikan penjajahannya terhadap dunia Islam .
BOX : MISTERI DI SEPUTAR 911 ·
Jendral
Mahmud Ahmed, kepala Dinas Intelijen Pakistan (ISI), yang mempunyai
hubungan erat dengan CIA, pada Juli 2001mentransfer uang sebesar US$
100,000 kepada ‘pilot teroris’ Muhammad Ata. Mahmud Ahmed dari tanggal
4-19 September 2001 melakukan kunjungan resmi ke AS dan secara khusus,
pada 11 September 2001, makan pagi di Capitol Hall dengan dua orang
ketua devisi intelijen AS.
Mengapa nama 19 pembajak tidak ditemukan pada daftar penumpang? Lima tertangkap pelaku pembajak bunuh diri pun sehat wal afiat.
Walikota
San Francisco selamat setelah membatalkan rencananya naik pesawat
UA-93 yang dibajak. Dia sebelumnya telah diingatkan oleh seseorang.
Menurut The Truth Seeker (11/8/02), sang penelepon adalah teman lamanya
di Gedung Putih, Condoleeza Rice, penasihat utama Presiden Bush di
bidang keamanan dan pernah menjabat direksi Chevron.
Infotimes.com
dan Jerusalem Post melaporkan pesan dan pemberitahuan akan adanya
serangan yang disebar via SMS kepada sejumlah karyawan Yahudi dan warga
Israel di AS, termasuk yang bekerja di WTC; sekitar 4000 karyawan asal
Israel selamat. ·
Mengapa sistem pertahanan keamanan AS
yang canggih seakan lumpuh dan tidak mampu mengantisipasi serangan
tersebut? Padahal, menurut New York Times (15/05/2002), pada rapat
terbatas 6 Agustus 2001, Bush sudah mendapat informasi dari memo
intelijen bahwa Bin Laden berniat menyerang AS.·
Situs
What Really Happened mengungkap bahwa Badan Intelejen Israel (Mossad)
terlibat dalam peristiwa serangan 11 September 2001. Dalam artikelnya,
situs tadi menyebutkan, PM Israel, Benyamin Nethanyahu, pasca serangan
11 September menyatakan bahwa serangan teror itu sangat menguntungkan
Zionis-Israel dalam merealisasikan tujuannya. Bukti lainnya yang
disebutkan adalah penangkapan lima agen Mossad yang sedang bersuka cita
menyaksikan runtuhnya gedung WTC. Sekelompok agen Mossad memiliki
rekaman lengkap serangan 11 September dan terbukti bahwa kamera mereka
diletakkan di atas menara kembar WTC. Adapun lima agen Mossad itu
dibebaskan tanpa alasan yang jelas.
Fox News, CNN, MSNBC, dan
jaringan berita lainnya menyediakan rekaman video live dari para saksi
mata yang mengklaim bahwa mereka mendengar ledakan-ledakan lain yang
keluar dari dalam dan sekitar WTC setelah kedua pesawat itu menabrak
kedua menara. Saksi mata ini terdiri dari polisi, petugas pemadam
kebakaran, reporter, pebisnis yang sedang berada di sekitar tempat
kejadian.
Dalam “The Filmmaker’s Commemorative Edition”,
sebuah film tentang regu pemadam kebakaran New York, pemadam kebakaran
lain memperingatkan dengan jelas tentang kemungkinan peledak peruntuh
yang sedang dipasang di menara selatan dan utara WTC, “Lantai demi
lantai gedung itu runtuh. Sepertinya mereka mempunyai detonator yang
biasa dipasang untuk meruntuhkan sebuah gedung.”
Para
reporter membuat perbandingan tentang bagaimana kedua menara jatuh
dengan cara sebagaimana sebuah bangunan sengaja diruntuhkan. Satu per
satu reporter melaporkan, “Kami mendengar sebuah ledakan keras”, “Kami
melaporkan ledakan kedua”, “Kami melaporkan ledakan keempat sekarang”,
“Puncak gedung baru saja meledak”, ”Kami mendengar ledakan sangat keras,
sebuah ledakan, tidak jelas mengapa ledakan itu terjadi.”
Apakah
WTC tidak hanya ditabrak pesawat? WTC sengaja diruntuhkan? Siapa yang
bisa memasang peledak-peledak peruntuh gedung di WTC? David Von Kleist
seorang wartawan melakukan konstruksi ulang dengan kembali melihat
rekaman peristiwa yang kerusakan dialami sebagian dari bangunan Pentagon
yang diklaim akibat serangan Usamah bin Laden. Hal pertama yang perlu
dijelaskan adalah ukuran dari pesawat boeing 757 dan kerusakan yang
diakibatkannya. Pesawat boeing 757 memiliki lebar sayap 42 meter dan
panjang badan pesawat 52 meter dan tinggi 13 meter. Sementara Tinggi
bangunan Pentagon yang diklaim rusak akibat tubrukan pesawat adalah 73
kaki dan lebar kerusakan yang diakibatkannya adalah 65 kaki.
Pertanyaannya menjadi jelas bagaimana pesawat dengan ukuran di atas
membuat kerusakan setengah dari besar dirinya. Mestinya, kerusakan yang
diakibatkan lebih besar dari itu.·
Sebuah site dengan
alamat www.letsroll911.org melakukan penyelidikan ulang saat sebelum
pesawat mengenai gedung WTC. Gambar-gambar yang didapat lebih banyak
merekam kejadian tabrakan kedua yang mengenai bagian selatan gedung WTC.
Dalam gambar tersebut ada sesuatu yang aneh pada badan pesawat. Hal itu
dikarenakan bagian bawah badan pesawat seperti ada tambahan tangki
penyimpanan. Hal itu tidak seperti pesawat boeing lainnya yang perutnya
datar tanpa ada tambahan. Tidak dapat dideteksi secara pasti apa itu
namun jelas itu adalah tambahan pada badan pesawat yang tidak lazim pada
pesawat boeing.·
Ahli Metal Dr. Frank Gayle (Bekerja di
NIST) menyatakan bahwa :Sungguh, metal baja tidak akan meleleh hanya
oleh kebakaran yang berasal dari bahan bakar biasa. (Menunjukan bahwa
melelehnya metal baja itu dikarenakan oleh ledakan yang sangat luar
biasa yang dipasang dalam gedung itu dan dikontrol untuk menghancurkan
gedung WTC (Adanya controlled demolition).
Berkembangnya Islam berkaitan dengan tragedi WTC
Dosen Universitas Paramadina Jakarta,
Doktor Syafiq Assegaf, menegaskan bahwa tragedi serangan menara kembar
WTC di AS pada 11 September 2001 justru mendorong Islam berkembang pesat
di seantero dunia.
"Tragedi WTC justru membuat
orang penasaran sehingga banyak orang yang mulai mencari Al Quran dan
mempelajari Islam," katanya dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
yang digelar Yayasan At-Tathir di Graha Indrapura, Surabaya, Jumat.
Dalam acara yang juga dihadiri
para habaib/ulama di Surabaya dan pembicara lain Dr Umar Shihab
(Jakarta) itu, dia menjelaskan bahwa perkembangan pesat Islam itu
terlihat di Amerika dan sejumlah negara di Eropa.
"Di Amerika sekarang, setiap
tahun ada sekitar 20.000 orang yang masuk Islam, sedangkan di Eropa juga
sama. Awalnya, mereka penasaran dengan Islam yang dikait-kaitkan dengan
terorisme, tapi akhirnya justru tertarik dengan Islam," katanya.
Menurut dia, perkembangan yang
menggembirakan itu menunjukkan sepak terjang Nabi Muhammad SAW itu tidak
hanya dikagumi orang Islam yang suka menggelar Maulid Nabi, tetapi
non-Muslim juga banyak, termasuk cendekiawan Barat.
"Karena itu, saya heran, kenapa
banyak orang Islam yang menyatakan Maulid Nabi itu bid’ah dan syirik,
padahal banyak non-Muslim yang memuji Nabi Muhammad SAW. Saya yakin
pujian kepada Rasulullah itu tulus, bukan kultus," katanya.
Ia mencontohkan mantan peneliti
NASA, Michael Hart, yang jatuh cinta kepada Nabi Muhammad SAW sehingga
dia menempatkan Rasulullah dalam peringkat pertama dalam buku 100 Orang
Berpengaruh di Dunia.
"Michael Hart itu non-Muslim,
tapi dia menempatkan Nabi Muhammad SAW pada peringkat pertama, lalu
posisi kedua ditempati Isaac Newton dan posisi ketiga adalah Yesus
Kristus. Ada juga Jenghis Khan, Mahatma Gandhi, Karl Marx, Aristoteles,
Buddha Gautama, dan sebagainya," katanya.
Alasan yang digunakan Michael
Hart juga bukan kultus, tetapi Muhammad SAW merupakan peletak dasar
prinsip Islam sekaligus penyebar ajarannya, Muhammad SAW merupakan
pemimpin agama sekaligus pemimpin masyarakat (duniawi), dan Muhammad SAW
muncul di wilayah tidak berbudaya dengan membangun budaya.
"Oleh karena itu, jejak ajaran
dan pengaruhnya mendunia dan masih ada dari dulu hingga sekarang, bahkan
Islam sekarang meluas hingga ke Eropa dan Afrika," katanya.
Selain Michael Hart, kata dia,
pemimpin dunia Mahatma Gandhi juga mengagumi Muhammad SAW. "Saya sudah
tahu, karena itu saya percaya Islam tidak disebarkan dengan perang, tapi
Islam menyebar karena gaya hidup Muhammad, yakni sederhana, menghindari
pujian, dan totalitas kepada Tuhan," katanya.
Senada dengan itu, pembicara
lain, Dr Umar Shihab, menjelaskan pentingnya shalawat (selawat) kepada
Nabi Muhammad SAW. "Selawat itu melakukan sesuatu untuk yang dicintai.
Oleh karena itu, para malaikat dan nabi pun berselawat kepada Nabi,"
katanya.
Bahkan, kata dia, Allah SWT juga
berselawat kepada Nabi, tetapi bentuk selawat Allah adalah memenuhi
keinginan Nabi. "Ada dua hal yang penting, yakni Allah memposisikan Nabi
sebagai wasilah (perantara) di dunia dan safaat (pemberi pertolongan)
di akhirat," katanya.
Sementara itu, para prajurit
Marinir wilayah timur juga telah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
di Indoor Sport, Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Kamis
(16/2/2012), yang dihadiri Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar)
A Faridz Washington.
sumber : http://www.atjehcyber.net; http://www.facebook.com/notes/syariah-khilafah-solusi-bagi-permasalahan-umat/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment