Thursday, 24 May 2012
Perjalanan Nicolas Anelka Memeluk Islam
Lahir di Versailles, Prancis,
pada 14 Maret 1979, Nicolas Anelka menghabiskan masa kecilnya di
Trappes, sebuah kota kecil yang terletak di pinggiran barat Kota Paris.
Sebelum menjadi seorang Muslim,
Anelka adalah seorang atheis alias tidak percaya adanya Tuhan. Ia
bukanlah penganut agama Kristen, seperti yang diperkirakan sebagian
orang, karena Anelka pernah benar-benar tidak mempercayai keberadaan
Tuhan.
Namun, ketika tidak beragama
itulah, dia banyak bergaul dengan temannya dari keluarga Muslim. Dari
situlah striker yang kini membela klub Liga Super Cina, Shanghai Shenhua
itu mulai tertarik dengan Islam.
“Saya menjadi ‘seorang Muslim’ sejak saya berusia 16 tahun,” kata Anelka kepada majalah Super yang berbasis di Arab Saudi.
Kepada majalah FourFourTwo, juru
gedor 33 tahun yang mengantarkan Prancis merengkur tropi Piala Eropa
2000 ini mengungkapkan alasan mengapa memilih Islam. Islam, kata Anelka,
adalah cara hidup yang sesuai dengannya.
“Saya merasa nyaman dan tenang dengan agama dan hidup saya hari ini,” ujar pemilik nama Muslim, Abdul Salam Bilal Anelka ini.
Anelka melanjutkan, “Tapi ini
adalah masalah pribadi dan saya tidak membicarakan hal itu terlalu
sering. Itulah sisi pribadi saya.” Ujar mantan juru gedor Real Madrid,
Arsenal dan Manchester City itu.
Striker 33 tahun itu sudah makan
asam garam ketatnya persaingan La Liga Spanyol dan Liga Primer Inggris
saat memperkuat lima klub Inggris dan Real Madrid. Tapi, ada perbedaan
mencolok dari sosok Anelka saat masih memperkuat Arsenal dan Madrid pada
akhir 1990-an dengan Anelka yang sekarang.
Ya, Anelka dikenal sebagai
pemain yang meledak-ledak dan rewel. Tapi itu dulu dan ia kini sudah
berubah. Perubahan itu tampak sekali ketika masih berkostum the Blues
Chelsea. Ada apa dengan Anelka? Mengapa sekarang ia lebih bijaksana dan
tenang?
Dalam wawancara dengan media di Inggris, striker asal Prancis itu menjawabnya semua perubahan sikapnya tersebut karena dirinya telah memeluk agama Islam.
“Islam banyak membantu saya menjadi tenang, terpusat, dan memiliki moral yang tinggi,” kata Anelka seperti dikutip R-islam.com.
“Saya senang menjadi seorang Muslim, sebuah agama damai dan saya belajar banyak dari Islam,” kata mualaf itu.
Sebelumnya, Anelka sempat
menyembunyikan identitas Islam kepada masyarakat. Tidak seperti rekannya
di timnas Prancis, Franck Ribery yang selalu berdoa ketika pertandingan
dimulai. Anelka hanya diam dan benar-benar menyembunyikan identitas
Muslimnya.
“Bagi saya, agama adalah masalah
pribadi, tidak perlu diungkapkan kepada publik,” jelas Anelka yang kini
menjadi juru gedor tim asal Liga Super Cina, Shanghai Shenhua.
Kemudian, ketika masyarakat
sudah tahu identitasnya sebagai penganut ajaran Muhammad SAW, Anelka
mulai mengubah sikapnya itu dan cenderung lebih bijaksana. Sejak kapan
Anelka masuk Islam?
Ternyata, kepindahanya ke klub
Turki, Fenerbahce, setelah memperkuat Manchester City pada 2004 menjadi
penyebabnya. Di Turki, ia diyakini mengucapkan dua syahadat kalimat.
Saat itu, Anelka mendapatkan
bimbingan untuk memeluk Islam setelah bersentuhan langsung dengan budaya
Turki. Sejak saat itu, mantan striker Paris Saint-Germain itu mulai
menunjukkan identitas keislamannya.
Memeluk Islam, mengantarkannya
pada perubahan positif dalam hidupnya. Mantan bomber Chelsea itu
berpendapat, Islam menuntunnya untuk bertindak dengan bijaksana. Tidak
lupa, dia menegaskan Islam adalah sumber kekuatan dalam dan di luar
lapangan.
“Saya memiliki karier yang
sangat sulit, saya kemudian memutuskan untuk menemukan (sebuah)
kedamaian. Dan pada akhirnya saya menemukan Islam," tukas mualaf yang
memiliki nama Islam, Abdul Salam Bilal Anelka itu mengakhiri.
sumber : www.atjehcyber.net
Labels:
agama,
Islamku,
kisah nyata,
sepakbola dan islam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment