Tuesday 27 March 2012
Perang Yarmuk, 46.000 tentara islam bertempur dengan 240.000 tentara Bizantin (negara superpower Romawi ketika itu)
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan
golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang
yang sabar." (QS Al-Baqarah [2] : 249).
Entah apa yang ada di benak Khalid bin Walid ketika Abu Bakar menunjuknya menjadi panglima pasukan sebanyak 46.000. Hanya ia dan Allah saja yang tahu kiranya. Khalid tak hentinya beristigfar. Ia sama sekali tidak gentar dengan peperangan yang akan ia hadapi. 240.000 tentara Bizantin.
Ia hanya khawatir tidak bisa mengendalikan hatinya karena pengangkatan
itu. Dihadapan banyak orang, sebuah
event yang besar ketika itu berhadapan dengan negara superpower Romawi
ketika itu, disana Kaum muslimin tengah bersiap menyongsong Perang
Yarmuk sebagai penegakan izzah Islam berikutnya. Kondisi hati yang
sangat rawan dengan riya, membanggakan diri, dan tinggi hati sangat
rentan bagi Khalid.
Hampir semua tentara muslim gembira dengan
penunjukkan itu. Selama ini memang Khalid bin Walid adalah seorang
pemimpin di lapangan yang tepat. Abu Bakar pun tidk begitu saja menunjuk
pejuang yang berjuluk Pedang Allah itu. Sejak kecil, Khalid dikenal
sebagai seorang yang keras. Padahal ia dibesarkan dari sebuah keluarga
yang kaya. Sejak usia dini, ia menceburkan dirinya ke dalam seni
peperangan dan seni bela diri. Malah mempelajari keahlian mengendarai
kuda, memainkan pedang dan memanah. Dia juga mencurahkan perhatiannya ke
dalam hal memimpin angkatan perang. Bakat-bakatnya yang asli, ditambah
dengan latihan yang keras, telah membina Khalid menjadi seorang yang
luar biasa. Kemahiran dan keberaniannya mengagumkan setiap orang. Konon,
hanya Khalid bin Walid seorang yang pernah memorak-porandakan pasukan
kaum muslimin, semasa ia masih belum memeluk Islam
Dalam perang
Yarmuk, pasukan Romawi memiliki tentara yang banyak, pengalaman perang
yang mumpuni, peralatan perang yang lengkap, logistik lebih dari cukup,
dapat dikalahkan oleh pasukan kaum muslimin, dengan izin Allah.
Ini adalah bukti yang nyata bahwa sesungguhnya kemenangan itu bersumber dari Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pertempuran ini, oleh beberapa sejarawan, dipertimbangkan sebagai salah
satu pertempuran penting dalam sejarah dunia, karena dia menandakan
gelombang besar pertama penaklukan Muslim di luar Arab, dan cepat
masuknya Islam ke Palestina, Suriah, dan Mesopotamia yang rakyatnya
menganut agama Kristen.
Tentara
Muslim seluruhnya berjumlah 45.000 orang itu, sesuai dengan strategi
Khalid, dipecah menjadi 40 kontingen untuk memberi kesan seolah-olah
mereka lebih besar daripada musuh. Strategi Khalid ternyata sangat
ampuh. Saat itu, taktik yang digunakan oleh Romawi terutama di Arab
Utara dan selatan ialah dengan membagi tentaranya menjadi lima bagian,
depan, belakang, kanan, kiri dan tengah.
Heraclus sebagai ketua tentara Romawi telah mengikat tentaranya dengan
besi antara satu sama lain. Ini dilakukan agar mereka jangan sampai lari
dari peperangan. Romawi juga menggunakan taktik dan strategi tetsudo
(kura-kura). Jenis tentara Rom dikenal sebagai ‘legions’, yang satu
bagiannya terdapat 3000-6000 laskar berjalan kaki dan 100-200 laskar
berkuda. Ditambah dengan dan ‘tentara bergajah’. Kegigihan Khalid bin
Walid dalam memimpin pasukannya membuahkan hasil yang membuat hampir
semua orang tercengang. Pasukan muslim yang jumlahnya jauh lebih sedikit
itu berhasil memukul mundur tentara Romawi dan menaklukkan wilayah itu.
Umar kemudian memecat Khalid, dan mengangkat Abu Ubaidah sebagai
Panglima Besar pengganti. Umar khawatir dengan kemenangan yang besar
itu, umat Islam akan sangat mendewakan Khalid. Hal demikian bertentangan
prinsip Islam. Khalid ikhlas menerima keputusan itu. “saya berjihad
bukan karena Umar,” katanya. Ia terus membantu Abu Ubaidah di medan
tempur. Kota Damaskus berhasil dikuasai. Dengan menggunakan “tangga
manusia”, pasukan Khalid berhasil menembus benteng Aleppo. Kaisar
Heraklius dengan sedih terpaksa mundur ke Konstantinopel, meninggalkan
seluruh wilayah Syria yang telah lima abad dikuasai Romawi.
Penguasa Yerusalem juga menyerah. Namun mereka hanya akan menyerahkan
kota itu pada pemimpin tertinggi Islam. Maka Umar pun berangkat ke
Yerusalem. Ia menolak dikawal pasukan. Jadilah pemandangan ganjil itu.
Pemuka Yerusalem menyambut dengan upacara kebesaran. Pasukan Islam juga
tampil mentereng. Setelah menaklukkan Syria, mereka kini hidup
makmur.Lalu Umar dengan bajunya yang sangat sederhana datang menunggang
unta merah. Ia hanya disertai seorang pembantu. Mereka membawa sendiri
kantung makanan serta air.
Kesederhanaan Umar itu mengundang
simpati orang-orang non Muslim. Apalagi kaum GerejaSyria dan Gereja
Kopti-Mesir memang mengharap kedatangan Islam. Semasa kekuasaan Romawi
mereka tertindas, karena yang diakui kerajaan hanya Gereja Yunani.
Ketika ditawari bersembahyang di gereja Kebaktian, Umar menolaknya
dengan mengatakan: “Kalau saya berbuat demikian, kaum Muslimin di masa
depan akan melanggar perjanjian ini dengan alasan mengikuti contoh
saya.” Syarat-syarat perdamaian yang adil ditawarkan kepada orang
Kristen
sumber : http://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839
Labels:
Islamku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
banyak sahabat rasul yang gugur di pertempuran ini...termasuk ikrimah
ReplyDeletemereka telah menjemput syahid, dan insyaAllah sudah menikmati janji Allah SWT...
ReplyDelete