Monday, 21 May 2012
Kenalilah Masjid Al-Aqsa yang asli, awas tipuan zionis israel
Dewasa ini, telah terjadi banyak kesalahpahaman diantara umat muslim
tentang masjid Al-Aqsa yang sebenarnya. Banyak umat muslim maupun
non-muslim yang mempublikasikan foto Masjid Al-Aqsa yang salah, tapi
yang mengkuatirkan saat ini, kebanyakan umat muslim memajang foto
Qubbatus Shakrah (Kubah Batu/ Dome of The Rock) dirumah maupun dikantor
mereka dengan sebutan Masjid Al-Aqsa. Ini telah menjadi kesalahan umum
di dunia muslim.
Melihat foto di atas, mungkin banyak dari kita akan segera memilih foto
sebelah kiri sebagai Masjid Al-Aqsa. Namun percayalah, foto sebelah
kanan yang berupa masjid dengan kubah yang berwarna hijau itulah Masjid
Al-Aqsa yang sebenarnya.
Namun tragedi sesungguhnya adalah bahwa kebanyakan generasi muda/
anak-anak muslim (sebagaimana juga muslim dewasa) diseluruh dunia, tidak
dapat membedakan antara Masjid Al Aqsa dengan Qubbatus Shakrah (Kubah
Batu).
Mengenal Kompleks Masjid Al-Aqsa
Al-Masjid El-Aqsa merupakan nama arab yang berarti Masjid terjauh. 10
tahun setelah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, beliau melakukan
perjalanan malam dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Jerusalem) dan kemudian
menuju langit ketujuh untuk menerima perintah sholat 5 waktu dari Allah,
peristiwa ini disebut Isra’ Miraj.
Sebelum turun perintah menjadikan Mekkah sebagai kiblat sholat umat
muslim, selama 16 setengah bulan setelah Isra Miraj, Jerusalem dijadikan
arah kiblat.
etika masih hidup, Nabi Muhammad SAW
memerintahkan umat muslim untuk tak hanya mengunjungi Mekkah tapi juga
Masjid Al-Aqsa yang berjarak sekitar 2000 kilometer sebelah utara
Mekkah.
Masjid Al-Aqsa merupakan
bangunan tertua kedua setelah Ka’bah di Mekkah, dan tempat suci dan
tempat terpenting ketiga setelah Mekkah dan Madinah.
Luas kompleks Masjid Al-Aqsa
sekitar 144.000 meter persegi, atau 1/6 dari seluruh area yang
dikelilingi tembok kota tua Jerusalem yang berdiri saat ini. Dikenal
juga sebagai Al Haram El Sharif atau oleh yahudi disebut Kuil Sulaiman.
Kompleks Masjid Al-Aqsa dapat menampung sekitar 400.000 jemaah (Masjid
Al-Aqsa menampung sekitar 5.000 jamaah, selebihnya sholat di kompleks
yang ber-area terbuka).
Pembangunan kembali kompleks Masjid Al-Aqsa dimulai 6 tahun setelah Nabi
wafat oleh Umar Bin Khattab. Beliau menginginkan untuk dibangun sebuah
masjid di selatan Foundation Stone (membelakangi Foundation Stone,
menghadap selatan/Mekkah). Pembangunan tersebut dilakukan oleh Khalifah
Ummayah Abd Al Malik Ibn Marwan dan diselesaikan oleh anaknya Al Walid
68 tahun setelah Nabi wafat dengan diberi nama Masjid Al Aqsha.
Di pusat kompleks Kuil Sulaiman, terdapat Foundation Stone yaitu batu
landasan yang dipercaya umat Yahudi sebagai tempat Yahweh menciptakan
alam semesta dan tempat Abraham mengorbankan Isaac. Bagi umat Islam batu
ini adalah tempat Nabi Muhammad menjejakkan kakinya untuk Mi’raj. Untuk
melindungi batu ini, Khalifah Abd Al Malik Ibn Marwan membangun kubah
dan masjid polygon, yang kemudian terkenal dengan nama Dome of The Rock
(Kubah batu).
Kekeliruan antara Masjid Al-Aqsa dengan Dome of The Rock dan Agenda Israel menghapuskan Masjidil Aqsa
masjidil Aqsa merupakan kiblat pertama
bagi Umat Islam sebelum dipindahkan ke Ka’bah dengan perintah Allah SWT.
Kini berada di dalam kawasan jajahan Yahudi. Dalam keadaan yang
demikian, disinyalir pihak Yahudi telah mengambil kesempatan untuk
mengelirukan pengetahuan Umat Islam dengan mengedarkan gambar Dome of
The Rock sebagai Masjidil Aqsa.
Tujuan mereka hanyalah satu:
untuk meruntuhkan Masjidil Aqsa yang sebenarnya dan mendirikan kembali
haikal Sulaiman. Saat ini, hanya “Tembok sebelah Barat” yang tersisa
dari bangunan kuil atau istana Sulaiman yang masih berdiri, dan pada
saat yang bersamaan tempat ini dinamakan “Tembok Ratapan/Wailing Wall”
oleh orang Yahudi. Apabila Umat Islam sendiri sudah keliru dan sulit
untuk membedakan Masjidil Aqsa yang sebenarnya, maka semakin mudahlah
tugas mereka untuk melaksanakan rencana tersebut, karena bila Masjid
Al-Aqsa diruntuhkan, kebanyakan umat tidak akan menyadarinya.
Berikut disertakan terjemahan surat yang ditulis dan dikirimkan oleh Dr.
Marwan kepada ketua pengarang harian “Al-Dastour” tentang kekeliruan
umat dan hubungannya dengan rencana zionis.
Terdapat beberapa kekeliruan antara Masjidil Aqsa dan The Dome of
The Rock. Apabila disebut tentang Masjidil Aqsa di dalam media lokal
maupun internasional, foto The Dome of The Rock-lah yang ditampilkan.
Alasannya adalah untuk mengalihkan masyarakat umum yang merupakan siasat
Israel. Tinjauan ini diperoleh saat saya tinggal di USA, dimana saya
telah mengetahui bahwa Zionis di Amerika telah mencetak dan mengedarkan
foto tersebut dan menjualnya kepada orang arab dan Muslim. Kadangkala
dijual dengan harga yang murah bahkan kadang diberikan secara gratis
agar Muslim dapat mengedarkannya dimana saja. Baik dirumah maupun
kantor.
Hal ini meyakinkan saya bahwa
Israel ingin menghapuskan gambaran Masjid Al-Aqsa dari ingatan umat
Islam supaya mereka dapat memusnahkannya dan membangun kuil mereka tanpa
ada publikasi. Bila ada yang membangkang atau memprotes, maka Israel
akan menunjukkan foto The Dome of The Rock yang masih utuh berdiri, dan
menyatakan bahwa mereka tidak berbuat apa-apa. Siasat yang sungguh
pintar! Saya juga merasa amat terperanjat ketika bertanya kepada
beberapa rakyat arab, Muslim, bahkan rakyat Palestina karena mendapati
mereka sendiri tidak dapat membedakan antara kedua bangunan tersebut.
Ini benar-benar membuatkan saya merasa kesal dan sedih karena hingga
kini Israel telah berhasil dalam siasat mereka."
sumber : http://www.atjehcyber.net/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment