Monday, 19 March 2012

Bom Massive Ordnance Penetrator (MOP) seberat 13.600 Kg di siapkan AS untuk menghancurkan instalasi bawah tanah Iran

Pentagon kini sedang meningkatkan persenjataannya untuk menghancurkan instalasi bawah tanah Iran yang sangat dilindungi. Bom itu oleh harian Wall Street Journal yang mengutip pejabat AS, disebut-sebut sebagai MOP atau Massive Ordinance Penetrator. "Bom 'penghancur tempat perlindungan bawah tanah' seberat 13.600 kilogram yang dikenal dengan Massive Ordnance Penetrator (MOP), dirancang secara khusus untuk menghancurkan perlindungan yang diperkeras dan dibuat oleh Iran.


Namun uji coba awal menunjukkan bom tersebut tidak akan mampu menghancurkan sejumlah instalasi milik Iran baik karena kedalaman tempat itu mau pun karena Teheran telah menambah pelindung baru untuk melindunginya.

Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengatakan pengembangan akan segera diselesaikan dan karenanya dia berharap bom tersebut siap dijatuhkan ke dalam liang pertahanan terdalam secepatnya. "Kami masih mencoba mengembangkannya," kata Panetta. Sejumlah pejabat AS mengatakan biaya yang baru akan memastikan senjata tersebut dapat lebih efektif untuk menyerang liang pertahanan terdalam termasuk Instalasi Pengayaan Uranium Fordow milik Iran. Fordow terletak di dalam pegunungan yang sulit dijangkau di Iran. Tempat tersebut dikelilingi senjata pertahanan anti-pesawat sehingga membuat tempat itu sulit diserang oleh gempuran udara. Ketua Organisasi Tenaga Nuklir Energi Atom untuk Perdamaian atau Persenjataan Nuklir (AEOI) Fereidoon Abbasi pada awal Januari mengatakan Frodow "aman dari segala jenis ancaman musuh". Teheran mengatakan telah memulai proyek pembangunan tersebut pada 2007.



Deputi Kepala Staf AU AS Urusan Operasi, Letnan Jenderal Herbert Carlisle, dalam konferensi pertahanan di Washington DC, AS, Rabu (8/3/2012), mengatakan, bom bernama Massive Ordnance Penetrator (MOP) itu, sudah mulai dipunyai militer AS sejak tahun lalu dan kemampuannya terus ditingkatkan.

Bom ini dirancang khusus untuk menghancurkan sasaran yang berada di dalam bungker bawah tanah. Dengan berat sebesar itu, bom  dikabarkan bisa menembus dinding beton setebal 65 meter sebelum meledak di dalam bungker. Kemampuan itu dianggap cocok untuk menyerang berbagai fasilitas nuklir Iran yang terletak di bawah tanah.

"Bom MOP ini senjata yang hebat. Kami terus meningkatkan kemampuannya. Bom itu menjadi bagian dari arsenal kami, apabila dibutuhkan untuk skenario semacam itu," kata Carlisle dalam jumpa pers setelah konferensi.

Meski Presiden AS Barack Obama telah menegaskan tidak akan melancarkan serangan militer ke Iran dalam waktu dekat, dan masih ada waktu untuk mencari solusi diplomatik, pihak Pentagon sudah lama menyiapkan berbagai opsi militer, apabila jalur diplomasi gagal.

dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment