Saturday, 7 December 2013
Twitter Bisa Diakses Tanpa Koneksi Internet
Twitter Inc ingin menjangkau seluruh kalangan sehingga akses jejaring
sosial dengan 140 karakter itu bisa dinikmati lebih luas. Tak lama lagi
Twitter dapat diakses tanpa perlu terkoneksi dengan jaringan Internet.
Seperti dilansir dari situs Reuters, Jumat, 6 Desember 2013, untuk mewujudkan itu, Twitter sudah menggandeng U2opia Mobile, perusahaan startup yang berbasis di Singapura. Layanan ini ditujukan bagi pengguna ponsel entry-level di negara-negara berkembang yang tidak dapat mengakses Internet.
Kepada Reuters, Chief Excutive dan Co-founder U2opia Mobile, Sumesh Menon, mengatakan layanan Twitter tanpa koneksi Internet ini diluncurkan pada kuartal pertama tahun depan. Dengan layanan ini, pengguna cukup memasukkan kode sederhana agar mendapatkan informasi trending topic yang sedang berlangsung di Twitter.
U2opia Mobile menggunakan protokol telekomunikasi bernama USSD (Unstructured Supplementary Service Data) dimana pengguna hanya akan mendapatkan pembaruan status (status update) berupa teks, tanpa konten gambar, video, atau grafis lainnya.
"USSD seperti sebuah kendaraan bagi Twitter yang terbilang erat, apalagi mengingat Twitter didesain dengan karakter terbatas. Ini jejaring sosial yang sangat mengarah pada teks," kata Menon.
Menon mengatakan, delapan dari 10 orang di pasar negara berkembang masih belum menggunakan koneksi data pada ponsel mereka.
U2opia Mobile memang sudah lama bergerak dalam bidang layanan penyedia akses jejaring sosial tanpa koneksi Internet. Sebelum bekerja sama dengan Twitter, perusahaan sudah lebih dulu membantu akses Facebook dan Gogle Talk pada ponsel tanpa koneksi data melalui layanan Fonetwish. Ia menyebut sudah ada lebih dari 11 juta orang telah menggunakan layanan itu.
Saat ini layanan yang dikembangkan U2opia tersebut telah hadir di 30 negara dengan tujuh bahasa. Perusahaan akan berusaha melokalisasi konten Twitter sesuai dengan lokasi pengguna.
"Jadi, orang-orang di Paraguay pasti akan mendapatkan konten yang sangat lokal. Tak mungkin sama dengan yang didapat oleh orang-orang di Mumbai atau Bangalore," ujarnya.
Perusahaan U2opia, yang memiliki pasar terbesar di Afrika dan Amerika Selatan, telah bermitra dengan operator telekomunikasi seperti Telenor, Vodafone, dan Bharti Airtel Ltd. U2opia mendapat bagian 30-40 persen dari yang dibayarkan pengguna melalui operator telekomunikasi lokal untuk mengakses Fonetwish.
"Untuk banyak pengguna di pasar negara berkembang, itu akan menjadi pengalaman Twitter pertama mereka," kata Menon.
Twitter telah diakses oleh lebih dari 230 juta penggunanya. Perusahaan juga telah sukses melakukan penawaran saham perdana bulan lalu senilai US$ 25 miliar.
sumber : tempo
Seperti dilansir dari situs Reuters, Jumat, 6 Desember 2013, untuk mewujudkan itu, Twitter sudah menggandeng U2opia Mobile, perusahaan startup yang berbasis di Singapura. Layanan ini ditujukan bagi pengguna ponsel entry-level di negara-negara berkembang yang tidak dapat mengakses Internet.
Kepada Reuters, Chief Excutive dan Co-founder U2opia Mobile, Sumesh Menon, mengatakan layanan Twitter tanpa koneksi Internet ini diluncurkan pada kuartal pertama tahun depan. Dengan layanan ini, pengguna cukup memasukkan kode sederhana agar mendapatkan informasi trending topic yang sedang berlangsung di Twitter.
U2opia Mobile menggunakan protokol telekomunikasi bernama USSD (Unstructured Supplementary Service Data) dimana pengguna hanya akan mendapatkan pembaruan status (status update) berupa teks, tanpa konten gambar, video, atau grafis lainnya.
"USSD seperti sebuah kendaraan bagi Twitter yang terbilang erat, apalagi mengingat Twitter didesain dengan karakter terbatas. Ini jejaring sosial yang sangat mengarah pada teks," kata Menon.
Menon mengatakan, delapan dari 10 orang di pasar negara berkembang masih belum menggunakan koneksi data pada ponsel mereka.
U2opia Mobile memang sudah lama bergerak dalam bidang layanan penyedia akses jejaring sosial tanpa koneksi Internet. Sebelum bekerja sama dengan Twitter, perusahaan sudah lebih dulu membantu akses Facebook dan Gogle Talk pada ponsel tanpa koneksi data melalui layanan Fonetwish. Ia menyebut sudah ada lebih dari 11 juta orang telah menggunakan layanan itu.
Saat ini layanan yang dikembangkan U2opia tersebut telah hadir di 30 negara dengan tujuh bahasa. Perusahaan akan berusaha melokalisasi konten Twitter sesuai dengan lokasi pengguna.
"Jadi, orang-orang di Paraguay pasti akan mendapatkan konten yang sangat lokal. Tak mungkin sama dengan yang didapat oleh orang-orang di Mumbai atau Bangalore," ujarnya.
Perusahaan U2opia, yang memiliki pasar terbesar di Afrika dan Amerika Selatan, telah bermitra dengan operator telekomunikasi seperti Telenor, Vodafone, dan Bharti Airtel Ltd. U2opia mendapat bagian 30-40 persen dari yang dibayarkan pengguna melalui operator telekomunikasi lokal untuk mengakses Fonetwish.
"Untuk banyak pengguna di pasar negara berkembang, itu akan menjadi pengalaman Twitter pertama mereka," kata Menon.
Twitter telah diakses oleh lebih dari 230 juta penggunanya. Perusahaan juga telah sukses melakukan penawaran saham perdana bulan lalu senilai US$ 25 miliar.
sumber : tempo
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment