Friday, 1 June 2012
Mengenang dua tahun tragedi Mavi Marmara, KISPA tuntut adili pelaku penyerangan
Bertepatan dengan dua tahun Tragedi penyerangan Subuh kapal
kemanusiaan Mavi Marmara oleh tentara zionis Israel pada 31 Mei 2010,
Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) menyatakan
penentangan keras tragedi tersebut yang hingga hari ini para pelakunya
belum tersentuh oleh hukum.
“Mengutuk tindakan brutal dan biadab Israel yang telah menyerang dan
membunuh relawan kemanusiaan Mavimarmara.” Kata Ketua KISPA Ustadz Ferry
Nur dalam pernyataan sikapnya kepada arrahmah.com, Jakarta, Jum’at
(1/6)
Lebih dari itu, Kispa meminta kepada lembaga hukum Internasional agar
segera membawa para pelaku penyerangan kapal Mavi Marmara ke meja
peradilan untuk mempertanggung jawabkan aksi mereka dihadapan hukum.
“Menuntut Pengadilan Internasional untuk menyeret dan mengadili serta
menghukum mereka yang telah membunuh dan mencederai relawan kemanusiaan
Mavi Marmara.” Ujarnya.
Lanjut Ustadz Ferry, Kispa juga menghimbau kepada seluruh masyarakat
untuk tetap mengenang peristiwa tersebut .”Mengingatkan masyarakat dunia
akan kejahatan Israel terhadap relawan kemanusiaan Mavi Marmara dan
blokade terhadap rakyat Gaza Palestina yang masih berlangsung.”tuturnya
Serta, Ia meminta kepada segenap komponen bangsa indonesia untuk
tetap mensupport perjuangan rakyat Palestina yang hingga kini masih
dizholimi penjajah Zionis Israel.
“Menyerukan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia untuk tetap
konsisten mendukung perjuangan dan kemerdekaan bangsa Palestina serta
tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.”ungkap Ustadz Ferry
Nur.
Tidak lupa Ia pun, mengajak untu bermunajat kepada ilahi agar
menerima segala amal korban Mavi Marmara agar memperoleh kesyahidan.
“Mendoakan mereka yang ikut dalam misi kemanusiaan Freedom Flotilla
dengan kapal Mavimarmara semoga mendapat keberkahan, dan mereka yang
luka-luka mendapat balasan kebaikan, serta mereka yang gugur mendapat
pahala syuhada di sisi Allah swt. “tutupnya.
Sebagimana diketahui, Pada Senin, 31 Mei 2010, ketika para relawan
kemanusiaan sedang beribadah, melaksanakan sholat Subuh berjama’ah,
tentara Israel dengan brutal melakukan penyerangan ke kapal Mavimarmara
dan menembaki para relawan kemanusian.
Relawan kemanusiaan yang terdiri dari berbagai negara, diantaranya
Indonesia, berupaya menjaga amanah dengan mempertahankan kapal dan
bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza sampai titik darah penghabisan,
tanpa senjata, berbekal semangat dan doa menghadapi tentara Israel yang
merupakan pasukan khusus untuk perang, mereka menggunakan persenjataan
lengkap.
Korban berjatuhan, 9 orang warga negara Turki gugur, ratusan orang
luka-luka, dua diantaranya dari Indonesia, barang-barang yang berada di
dalam kapal dirampas, seluruh relawan yang selamat dimasukkan penjara
Israel.
sumber : arrahmah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment