Monday, 10 March 2014
Fakta-fakta Sebelum Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines Jurusan Kuala Lumpur – Beijing
Pesawat Malaysia Airlines (MAS), berjenis Boeing 777-2006ER dengan nomer penerbangan MH370 bernomor ekor 9M-MRO dan bernomor seri 28420, telah hilang kontak pada Sabtu (8/3/2014) pukul 01:40 dini hari.
Berikut ini fakta sebelum hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS), dengan nomer penerbangan MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) dini hari pukul 01.40 :
Tak ada cuaca buruk dan bahan bakar cukup
Pesawat itu mengangkut 239 penumpang
termasuk dua bayi dan 12 awak kabin. Mereka berasal dari 14 negara di
antaranya 150 warga negara China, 38 warga negara Malaysia dan 7 warga
negara Indonesia.
Selain itu ada warga negara dari
Australia, India, Prancis, Amerika Serikat, Selandia Baru, Ukraina,
Kanada, Italia, Belanda, Rusia dan Austria turut menaiki pesawat itu.
Pesawat tersebut dipiloti Kapten Zaharie
Ahmad Shah (53) yang mempunyai pengalaman terbang selama 18.365 jam
dengan dibantu oleh Fariq Ab. Hamid.
Berikut ini fakta sebelum hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS), dengan nomer penerbangan MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) dini hari pukul 01.40 :
Tak ada cuaca buruk dan bahan bakar cukup
CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya
menegaskan bahwa saat itu cuaca di lokasi kontak terakhir pesawat
dengan menara pengawas lalu lintas di Subang, Malaysia dalam kondisi
baik.
Tidak ada laporan cuaca buruk. Dia
menolak kemungkinan bahawa pesawat tersebut kehabisan bahan bakar ketika
dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing karena pesawat memiliki
kapasitas mencukupi untuk terbang hingga pukul 8.30 pagi.
Sempat muncul spekulasi pesawat mendarat
darurat di Nanning, China. Begitu pula muncul laporan militer Vietnam
menangkap sinyal pesawat tetapi dua kabar itu dibantah.
Tidak ada panggilan darurat
Pesawat Malaysia Airlines MH 370 hilang
dari radar sekitar pukul 01.30 dinihari, kurang sejam sejak lepas landas
dari Kuala Lumpur International Airport. Boeing 777-200ER tidak
mengirimkan panggilan darurat dari posisi terakhir hilang 120 mil laut
dari Kota Bharu.
Pakar penerbangan mengaku kaget bagaimana
mungkin pesawat yang disebut-sebut punya rekor keamanan paling bagus di
dunia itu bisa hilang tanpa jejak. Pensiunan pilot Lim Khoy Hing
dikutip The Star mengatakan, pilot terlatih untuk melakukan panggilan
Mayday dalam kondisi darurat.
CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya
menegaskan, tidak ada panggilan darurat dari pilot. Ini menimbulkan
dugaan, peristiwa pada pesawat itu terjadi sangat cepat.
Penumpang dengan paspor palsu
Dua orang yang namanya muncul dalam
daftar manifest penumpang pesawat Malaysia Airline MH370 ternyata tidak
di pesawat. Namun keduanya mengaku telah melaporkan paspor mereka
dicuri.
Dua nama penumpang itu adalah Luigi Maraldi (37), warga Italia dan seorang warga negara Austria bernama Christian Kozel.
Para pejabat kementerian luar negeri di
Roma dan Wina mengatakan, nama dua warga negara Italia dan Austria itu
cocok dengan dua nama di daftar manifest penerbangan. Keduanya mengaku
paspornya dicuri di Thailand.
Seperti dikutip dari Koran South China Morning Post,
Pejabat Kementerian Luar Negeri Italia yang tak mau disebut nama,
mengatakan bahwa Luigi Maraldi awalnya diyakini telah naik pesawat di
Kuala Lumpur dan sedang melakukan perjalanan di Thailand.
“Dia telah melaporkan paspornya dicuri
Agustus 2013 lalu,” kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Italia
yang berbicara dengan syarat anonim.
Maraldi disebut-sebut telah menelepon ke
rumah setelah mendengar laporan bahwa namanya disebut-sebut masuk dalam
daftar manifest pesawat.
Demikian pula Juru Bicara Kementerian
Luar Negeri Austria, Martin Weiss. Dia menegaskan bahwa Christian Kozel,
yang terdaftar di manifest cocok dengan paspor seorang warga
Austria yang dilaporkan dicuri dua tahun lalu di Thailand. Siapa orang
yang memakai paspor palsu itu masih tanda tanya! Maka isu tentang
ancaman teroris pun merebak.
Namun dua penumpang diantara para
penumpang gelap yang menggunakan paspor palsu saat naik pesawat Malaysia
Airlines MH370 berhasil terekam kamera pemantau (CCTV) di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Rekaman itu akan digunakan untuk investigasi apakah keduanya terlibat dalam hilangnya pesawat MH370
“Kami punya rekaman CCTV saat mereka
check in,” ujar Azharuddin Abdul Rahman, Direktur Jenderal Departemen
Penerbangan Sipil (DCA) Malaysia, dikutip The Star.
Radar militer punya bukti pesawat Malaysia Airlines balik arah
Menteri Perhubungan Malaysia Hishammuddin
Hussein mengatakan dia belum mengetahui laporan lengkap detik-detik
hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370.
Namun radar militer menemukan bukti
pesawat berbalik ke arah bandar udara internasional di Ibu Kota Kuala
Lumpur namun pilot tidak melapor.
Situs the Malaysian Insider
melaporkan, Minggu (9/3/2014), panglima angkatan udara Negeri Jiran
Jenderal Tan Sri Datuk Sri Rodzali Daud mengklaim pihaknya mendapat
sinyal pesawat berpenumpang 239 orang itu menukik balik ke arah bandara.
“Kami memiliki rekaman dan mendapati terjadi kemungkinan pesawat kembali ke Kuala Lumpur,” ujar Rodzali dalam jumpa pers.
Pihaknya bersama dengan pemerintah
mencoba menyelidiki kasus ini. Mereka juga bekerja sama dengan dinas
perhubungan antar bangsa.
Hal ini menambah kecemasan maskapai lantaran kasus hilangnya pesawat belum pernah terjadi.
Pilot berbalik arah tentu berarti ada bahaya hingga tidak meneruskan perjalanan.
Biasanya setelah keputusan balik dibuat
mereka melapor ke menara kawalan perjalanan udara. Namun laporan ini
tidak pernah ada. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Malaysia
Airlines Ahmad Jauhari Yahya.
sumber : http://indocropcircles.wordpress.com/2014/03/09/misteri-hilangnya-pesawat-malaysia-airlines-jurusan-kuala-lumpur-beijing/
Labels:
dunia,
kisah nyata,
news,
pesawat,
pesawat hilang,
renungan,
teknologi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment