Saturday, 13 February 2016
Ayunan bayi yang aman?, begini tips memilihnya
Beberapa decade lalu, ayunan bayi mungkin hanya berbentuk kain lebar
yang diikat dan digantung. Konvesional dan mungkin nyaman, tapi jauh
dari aman. Masih banyak ditemukan banyak kasus cedera terkait kain
ayunan keselamatan, bahkan juga ayunan bayi buatan pabrik yang diklaim
lebih aman. Consumer Product Safety Commission (CPSC) menerima 351
laporan cedera bayi yang terkait dengan ayunan bayi diantara mei
2011-Mei 2012. Dua diantaranya kasus cedera tergolong fatal. Pada 7 Mei
2013, CPSC akhirnya memberlakukan standarisasi untuk ayunan bayi yang
aman. Inilah beberapa hal yang harus Anda perhatikan jika mau membeli
ayunan bayi.
Mainan. Pastikan mainan pada ayunan terpasang dengan baik dan tidak mudah lepas. Mainan berukuran kecil dan mudah lepas akan meningkatkan risiko bayi tersedak. Sedangkan mainan yang digantung di atas ayunan berisiko jatuh menimpa bayi atau talinya membuat bayi tercekik.
Kecepatan. Berbgai jenis ayunan bayi biasanya disertai fitur tingkat kecepatan ayun, dan biasanya sampai delapan tingkat. Saat pertama kali meletakkan si kecil, pasang tingkat kecepatan terendah agar dia bisa beradaptasi.
Pengaman. Dalam standar CPSC, ayunan bayi disyaratkan harus memiliki pengaman pada tida titik untuk mencegah bayi merosot atau terlontar. Jika Anda menemukan ayunan bayi dengan lima titik pengaman, ayunan itu lebih layak dipertimbangkan.
Arah ayunan. Sebagian besar ayunan bayi memiliki arah ayunan ke depan dan belakang. Namun Anda juga bisa memertimbangkan ayunan bayi dengan rah ayunan ke kiri dan kanan.
Jenis. Ada beragam pilihan ayunan bayi yang dijual di pasaran. Ada yang hanya berbentuk atunan biasa, ada yang dilengkapi dengan permainan untuk bayi. Perhatikan juga penggunaannya. Jika Jika Anda berniat membawa ayunan bayi untuk bepergian, pilih yang berukuran lebih kecil dan mudah dilipat.
Standar keselamatan. Carilah ayunan bayi yang bersegel Juvenile Products Manufacturers Association (JPMA). Artinya produk ayunan tersebut sudah lulus uci coba.
sumber : http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=solution&id=1678
Mainan. Pastikan mainan pada ayunan terpasang dengan baik dan tidak mudah lepas. Mainan berukuran kecil dan mudah lepas akan meningkatkan risiko bayi tersedak. Sedangkan mainan yang digantung di atas ayunan berisiko jatuh menimpa bayi atau talinya membuat bayi tercekik.
Kecepatan. Berbgai jenis ayunan bayi biasanya disertai fitur tingkat kecepatan ayun, dan biasanya sampai delapan tingkat. Saat pertama kali meletakkan si kecil, pasang tingkat kecepatan terendah agar dia bisa beradaptasi.
Pengaman. Dalam standar CPSC, ayunan bayi disyaratkan harus memiliki pengaman pada tida titik untuk mencegah bayi merosot atau terlontar. Jika Anda menemukan ayunan bayi dengan lima titik pengaman, ayunan itu lebih layak dipertimbangkan.
Arah ayunan. Sebagian besar ayunan bayi memiliki arah ayunan ke depan dan belakang. Namun Anda juga bisa memertimbangkan ayunan bayi dengan rah ayunan ke kiri dan kanan.
Jenis. Ada beragam pilihan ayunan bayi yang dijual di pasaran. Ada yang hanya berbentuk atunan biasa, ada yang dilengkapi dengan permainan untuk bayi. Perhatikan juga penggunaannya. Jika Jika Anda berniat membawa ayunan bayi untuk bepergian, pilih yang berukuran lebih kecil dan mudah dilipat.
Standar keselamatan. Carilah ayunan bayi yang bersegel Juvenile Products Manufacturers Association (JPMA). Artinya produk ayunan tersebut sudah lulus uci coba.
sumber : http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=solution&id=1678
Labels:
anak,
ayunan,
ayunan bayi,
bayi,
kesehatan,
news,
perlengkapan bayi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment