Thursday, 9 January 2014
Karena Menghina Islam, Google me-nonaktifkan email Geert Wilders
Google telah
menonaktifkan akun email dari politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders,
sebagai tindak lanjut dari pengaduan yang banyak muncul bahwa politisi
anti-Islam tersebut menggunakan layanan Google untuk menyebarkan inisiatif anti
Islam.
“Tidak dapat
dipercaya, Google baru saja memblokir akun saya. Tampaknya pengaduan Mohammed
Rabbae berhasil,” tweet Wilders yang dikutip oleh NL Times, Jumat
(27/12/2013).
Tweet
Wilders tersebut mengacu pada pengaduan yang disampaikan oleh Rabbae atas nama
Dewan Nasional Maroko di Google bahwa Wilders telah menyalahgunakan pelayanan
Google.
Langkah
Rabbae diikuti oleh banyak pengaduan yang lain yang diajukan terhadap Wilders
setelah ia menerbitkan stiker anti-Islam seminggu yang lalu, yang berisi kata-kata
“Islam adalah sebuah kebohongan, Muhammad adalah seorang kriminal, Al-Qur’an
adalah racun.”
Walaupun
stiker tersebut jelas-jelas menghina Islam, Wilders tetap mengelak dan
mengklaim bahwa stiker itu tidak dimaksudkan sebagai tindakan penghinaan
terhadap Ummat Islam.
Setelah
langkah Google tersebut, Wilders pun meluncurkan akun baru di mana orang dapat
memesan stiker nya.
Wilders
terkenal karena kata-katanya yang kasar dalam melawan Islam dan Ummat Muslim.
Dia juga
menyerukan untuk melarang Alquran, dan menggambarkan kitab suci umat Islam
tersebut sebagai “fasis”.
Wilders
tidak henti-hentinya berupaya untuk mengkampanyekan penghinaan terhadap Islam.
Pada 2008, Wilders merilis sebuah film dokementer berdurasi 15 menit yang
menuduh Alquran berisi hasutan untuk melakukan kekerasan.
Masih jelas juga
dalam ingatan, sebuah film Wilders yang menghina Nabi Muhammad (Shallallhu
‘Alaihi Wassalam) yang menimbulkan gelombang protes dari Ummat Islam
dibeberapa negara.
sumber : http://www.arrahmah.com/news/2013/12/29/menerbitkan-stiker-yang-menghina-islam-google-memblokir-akun-email-geert-wilders.html
Labels:
agama,
Islamku,
kisah nyata,
news
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment